Manfaat Bekatul- Siapa yang tak mengenal bekatul? Hasil sisa residu dari produksi beras ini sudah umum digunakan sebagai pakan ternak. Yang belum banyak diketahui adalah ternyata manfaat bekatul lebih dari sekedar sebagai makanan ternak.
Mungkin ini disebabkan karena bekatul terbuat dari hasil sisa produksi beras, sehingga tidak banyak orang yang menyadarinya.
Contents
Proses Pembuatan Bekatul
Menurut banyak hasil penelitian, ternyata manfaat bekatul sangat tak terduga. Di beberapa negara maju, bekatul telah dijadikan sebagai bahan alternatif pangan serta sebagai bahan baku kecantikan.
Sebelum membahas mengenai detail manfaat yang dimiliki oleh bekatul, sebaiknya ketahui terlebih dahulu proses pembuatan bekatul.
Bekatul merupakan salah satu hasil sampingan dari produksi beras. Ketika padi digiling untuk memisahkan beras dari kulitnya, terdapat 3 hasil sisa residu sampingan yang dihasilkan, yaitu sekam, dedak, dan bekatul.
Pemahaman awam banyak yang mengatakan bahwa dedak dan bekatul adalah sama, padahal keduanya merupakan dua hasil sampingan yang berbeda.
Dalam Bahasa Inggris, baik sekam, dedak, maupun bekatul disebut sebagai rice bran, yang merupakan kulit luar padi. Nyatanya di Indonesia, ketiganya ini memiliki penamaan yang berbeda. Sekam sendiri merupakan kulit terluar dari biji beras, atau untuk lebih mudahnya disebut sebagai kulit ari.
Tekstur sekam yang kasar membuat orang tidak memanfaatkannya sebagai pakan ternak dan biasanya hanya digunakan untuk alas kandang ataupun media tanam.
Sementara itu, dedak dan bekatul merupakan hasil dari kelupasan kulit di bawah lapisan kulit ari. Dedak bertekstur lebih kasar dibandingkan bekatul yang lebih halus dan menyerupai serbuk.
Dedak bekatul banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak, dan banyak yang mengira keduanya sama saja. Nyatanya, dedak dan bekatul memiliki ciri fisik yang berbeda.
Bekatul bukan dihasilkan oleh dedak yang digiling halus, akan tetapi dedak dan bekatul merupakan hasil dari proses penggilingan padi menjadi beras. Dalam sekali proses penggilingan padi, dihasilkan tiga jenis residu, yakni sekam, dedak, dan bekatul.
Macam-macam Manfaat Bekatul
Pemanfaatan bekatul dapat dilakukan secara langsung dan setelah diproses lebih lanjut. Pada pemanfaatan secara langsung, itulah yang digunakan sebagai pakan ternak.
Sementara itu, untuk dijadikan sebagai bahan makanan maupun produk kecantikan, perlu dilakukan proses stabilisasi atau pemanasan. Untuk lebih jelasnya mengenai manfaat bekatul, berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Bekatul Sebagai Pakan Ternak
Yang banyak dikenal orang bekatul merupakan pakan ternak, khususnya unggas, seperti ayam, bebek, hingga kalkun. Bagi peternak kalkun sendiri, manfaat bekatul untuk pakan ayam kalkun bisa dikatakan tak tergantikan.
Hal ini dikarenakan bekatul berperan sebagai penambah nafsu makan, sehingga digunakan untuk bahan campuran makanan lainnya.
Tak hanya ayam kalkun, hewan ternak yang diberi makan bekatul memang telah terbukti akan memiliki nafsu makan yang baik dibanding dengan yang diberi makan hanya dengan dedak.
Hanya saja, karena dari sisa penggilingan padi bekatul yang dihasilkan merupakan yang paling sedikit, sehingga menyebabkan harganya lebih mahal dibandingkan dedak.
2. Bekatul Untuk Kesehatan
Secara mendetail, kandungan gizi dalam bekatul tergantung pada varietas padi maupun proses penggilingannya. Berdasarkan hasil penelitian bekatul diketahui kaya akan Vitamin B kompleks, Vitamin E, beta karotin, asam lemak esensial, serat, gamma orizanol, polifenol, mineral, dan fitosterol. Kulit padi yang tipis tersebut memiliki kandungan yang tak terduga.
Banyaknya kandungan gizi yang dimiliki oleh bekatul membuat bahan ini cocok untuk digunakan sebagai terapi dalam penyembuhan berbagai penyakit.
Manfaat bekatul telah terbukti secara efektif menurunkan kadar kolesterol jahat, dan di sisi lain juga meningkatkan kadar kolesterol baik. Selain itu, bekatul juga bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan metabolisme glukosa.
3. Bekatul Untuk Kecantikan
Di banyak negara maju, bekatul telah dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku untuk produk kecantikan. Amerika dan Jepang misalnya, mengekstrak asam amino dari bekatul dan digunakan untuk sabun mandi, pelembab, hingga pembersih.
Kandungan asam amino yang berasal dari bekatul disinyalir memiliki kecocokan dengan yang dibutuhkan oleh kulit.
Selain itu, bekatul juga memiliki fungsi sebagai antioksidan dan fotoprotektif karena kandungan asam ferulat yang dimilikinya.
Asam ferulat berperan dalam membantu melindungi asam lemak dari kerusakan oksidasi yang disebabkan oleh polutan, peroksida, hingga radikal bebas.
4. Bekatul Sebagai Sumber Makanan Alternatif
Di samping digunakan sebagai bahan kecantikan, di beberapa negara maju tepung bekatul juga telah dicampurkan ke dalam produk makanan.
Produk olahan tepung seperti roti, biskuit, hingga sereal banyak yang telah dicampurkan dengan bekatul. Komposisi bekatul yang diberikan adalah sekitar 10 sampai dengan 15 persen dari jumlah tepung terigu yang dibutuhkan.
Minyak bekatul atau yang lebih dikenal sebagai RBO (rice bran oil) juga telah umum digunakan. RBO ini merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan makanan ringan, margarin, serta mayonise.
Di Indonesia sendiri jenis minyak ini kurang populer di masyarakat yang masih setia dengan minyak sawit.
Cara Pengolahan Bekatul
Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat dua cara pemanfaatan bekatul, yaitu secara langsung dan tak langsung. Pemanfaatan langsung bekatul adalah untuk digunakan sebagai pakan ternak.
Sementara itu pemanfaatan tak langsung dilakukan untuk digunakan sebagai bahan pangan maupun produk kecantikan.
Dimanfaatkan secara langsung, artinya bekatul yang diperoleh dari proses penggilingan padi menjadi beras langsung digunakan sebagai pakan ternak.
Tanpa ada proses pengolahan lanjutan dan langsung diberikan pada ternak. Seringkali bekatul diberikan sebagai bahan campuran saja dan tidak sepenuhnya digunakan untuk bahan pakan ternak.
Pada penggunaan untuk bahan makanan alternatif serta produk kecantikan, bekatul harus melalui proses lebih lanjut, yaitu stabilisasi (pemanasan).
Proses stabilisasi ini akan menghasilkan ekstraksi minyak dan serat. Selain minyak RBO, dari hasil dari ekstraksi minyak akan mengeluarkan bahan non minyak lain seperti asam amino, konsentrat serat diet, serta bahan baku untuk industri farmasi.
Ciri Bekatul Yang Baik Dan Cara Penyimpanannya
Agar dapat memperoleh manfaat bekatul secara optimal, kualitas bekatul pun harus diperhatikan. Secara alami, bekatul memiliki kandungan lemak hingga 20 persen.
Apabila kelembaban serta proses penyimpanan bekatul tidak diperhatikan, dapat mempercepat proses pengrusakan bekatul itu sendiri. Oleh karenanya, penyebab-penyebab kerusakan tersebut harus dihilangkan agar bekatul menjadi awet.
Untuk serbuk bekatul yang belum diproses, harus disimpan di tempat yang kedap udara agar menjaga kelembaban alami dari bekatul tersebut. Dengan demikian, proses oksidasi bekatul pun dapat dihambat.
Hal ini juga dilakukan agar kandungan air dalam bekatul tidak bertambah dan dapat mempercepat proses hidrolisis lemak.
Sementara itu, untuk bekatul yang telah mengalami proses stabilisasi harus disimpan pada tempat yang kering dan dingin.
Kandungan air yang dimiliki oleh bekatul setelah proses ini mencapai 6 hingga 7 persen, sehingga jika tidak disimpan dengan baik dapat memicu tumbuhnya mikroorganisme perusak. Bekatul dapat disimpan dalam kemasan plastik yang kedap udara.
Setelah mengetahui berbagai manfaat bekatul di atas, semakin membuktikan bahwa semua ciptaan Tuhan tidak ada yang sia-sia. Sayangnya sebagai salah satu negara penghasil beras, proses pemanfaatan bekatul di Indonesia masih belum dapat dikatakan optimal.
Oleh karenanya, perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam agar hasil kekayaan alam di negeri ini dapat dimanfaatkan dan tidak terbuang begitu saja.
No Responses Yet