√ Ayam Walik : Sejarah, Ciri-Ciri, Jenis, Mitos & Perawatan

Ayam Walik merupakan strain unggas yang asal usulnya asli lokal dari Indonesia. Mungkin bagi sobat yang lahir 90an faham lah pada jenis ayam ini yang sempat populer kisaran 2005-2010-an. Lalu apa yang membuat walik semakin kurang diminati oleh masyarakat umum? Nah maka dari itu dalam kesempatan kali ini kami akan membagikan informasi yang lengkap untuk kita pelajari bersama.

Sejatinya pitek walik memiliki kelebihan dan keunikan yang sangat ciri khas yakni bulunya yang terbalik ke depan ataupun belakang. Karena sering disebut bulu keriting, pada akhirnya diberikan nama ayam walik atau rintit sebutan orang jawa barat. Mungkin strain ini tidak sefenomenal bangkok, black sumatra ataupun kedu.

Balai penelitian ternak pun memasukkan sebagai ayam lokal yang harus diperhatikan dan ekplorasi lebih mendalam. Mungkin salah satu faktor dari karakteristik produksi dan reproduksinya masih belum bisa dikembangkan dengan cepat. Alhasil kurang banyak pangsa pasarnya. Agar sobat semuanya lebih tahu mengenai plasma nutfah ini, mari simak penjelasan dibawah berikut :

Asal Usul Ayam Walik?

Sejarah ayam walik hingga kini belum ada yang pasti dikukuhkan. Oleh hal itu sangat memprihatikan bagaimana menelusuri genetik dan nenek moyang dari plasma nutfah ini. Yang kami ketahui saat ini persebaran terbanyak di nusantara adalah Provinsi Jawa Barat yang meliputi Sukabumi, Sumedang & Bogor.

Kurang lebih dari beberapa pendapat para ahli unggas ini asalnya juga dari jawa barat yakni Bogor & Sukabumi yang dipercaya sudah ada sejak tahun 1990an. Jadi kemungkinan besar telah ada dari zaman dahulu yang turun temurun di pedesaan. Nah itulah asal mula ayam rintit dan pada akhirnya mulai tersebar diberbagai penjuru pulau Nusantara.

Karakteristik Ayam Walik

Ayam lokal ialah plasma nutfah yang memiliki daya genetik beragam dan potensial guna dikembangkan untuk persediaan kebutuhan daging dan telur. Akan tetapi dari beberapa jenis dimasukkan kategori hias.

Walau saat ini belum bisa eksis dikancah luas walik tetap saja menyimpan keunggulan dan keindahan. Dari zaman dahulu unggas ini sudah dipelihara oleh masyarakat khususnya pedesaan entah sebagai hewan peliharaan, klangenan, aduan dan ritual sekaligus. Berikut beberapa ciri-ciri fisik ayam walik :

• Postur & tulangan mirip dengan ayam kampung
• Terdapat beragam warna bulu dari coklat, hitam, putih, jali, blorok, tulak dan berbagai kombinasi warna lainnya.
• Kelainan gen pada karakter bulu
• Sisik kaki, kulit badan & paruh bercorak kuning, hitam kelabu tua.
• Bobot ayam walik dewasa antara 1-3 kg/ekor
• Tahan akan penyakit ketika perubahan cuaca
• Menghasilkan telur setiap perideo sebanyak 12 butir dan daya tetasnya 74%.
• Perkembangbiakkan cukup lambat.

Itulah beberapa karakteristik dari ayam walik bisa sobat ketahui, jika ada yang mengaitkan dengan strain kampung lokal tentunya bisa saja. Sebab dari segi postur dan masa produksinya hampir sama.

Jenis Pitek Walek

Perkembangan ternak dan kepiawaian dalam breeding di tanah air 5-10 tahun dari sekarang mengalami perubahan yang signifikan. Hal seperti ini sebetulnya ada perhatian pula dari dinas peternakan agar menyeimbangkan dan mendukung atas pelestarian dan peningkatan kualitas ternaknya.

Tidak dipungkiri bila terus ada penemuan strain baru yang sudah dilakukan riset bertahun-tahun. Akan tetapi bila tak ada tempat dan dukungan dari pemerintah tentunya lebih sulit untuk pengenalan serta penyebarannya. Saat ini ada beberapa klasifikasi yang bisa sobat ketahui dari walek ini :

• Ayam Walik Putih

Jenis yang pertama ini tentunya sangat indah bila dijadikan hewan peliharaan khusus hias. Sebab dari pengembangannya adalah pemurnian genetik untuk segi warna bulu. Alhasil banyak yang mematok harga yang lumayan kurang lebihnya ya Rp.500.000/Ekor dewasa.

Kok bisa mahal ya? Iya pastinya proses yang panjang dan ketelitian dalam seleksi F1, F2 dan F3 yang amat rumit. Sehingga dari penampilan fisiknya yang tampan dan cantik ini membuat harganya semakin mahal.

• Ayam Walik Cemani

Berikutnya ini juga lebih mahal dari yang diatas. Sebagai strain cemani memang dari sononya sudah mahal jadi tidak dipungkiri bila para peternak menawarkan yang fantastis.

Sebab dari keserasian warna bulu yang hitam mengkilap dan kaki, paruh, kulit, serta matanya pun hitam. Dengan demikian akan membuat geleng-geleng kepala bagi orang yang tidak mengetahuinya. Biasanya dari jenis walik cemani ini bisa dijual dengan harga Rp.1.000.000/ekornya.

• Ayam Kate Walik

Tidak mau ketinggalan dengan klasifikasinya salah satunya yakni hasil perkawinan silang dengan strain kate, selain dengan ukuran mini namun tidak meragukan ketampanannya sebagai kategori hias. Dengan keluarnya jenis terbaru tetap berdiri kokoh yang dibandrol cukup mendalam yakni Rp.500.000/pasang usia 5 bulan up.

Apalagi sekarang sudah ada perlombaan ayam kate yang semakin menambah daya tarik kolektor dan penghobinya. Jadi jangan merendahkan sebab adanya gen bulu keriting lebih meramaikan dunia ternak yang semakin ramai dan terus berkembang pesat.

• Ayam Walik Sekul

Klasifikasi yang ketiga ini bisa diidentifikasi seluruh bulunya dengan terbalik, jadi tak hanya sebagian atau bagian tertentu saja. Mungkin ini bisa dijadikan indukan yang berkualitas guna crossbreed dengan strain yang sobat inginkan.

Bagi orang jawa khususnya jawa tengah, timur dan yogyakarta nama sekul diartikan dengan jali, namun pada faktanya bukan demikian. Maksud sekul adalah kesempurnaan bulu yang membalik semuanya. Jadi jangan sampai salah penafsiran ya sobat.

• Ayam Tulak Walik

Tulak adalah sebagian bulu tertentu dengan ciri-ciri 2 warna saja. Umumnya tulak yang beredar dimasyarakat yaitu seluruh bulunya keriting namun hanya 1 bagian yang warnanya berbeda. Contoh mudahnya seluruh badannya berbulu putih namun pada punggungnya hitam, nah itulah yang maksud dengan tulak.

• Ayam Walik Sura

Kalau berdasarkan beberapa informasi kami ketahui bahwa walik suro itu memiliki karakteristik bulu terbalik dengan ciri fisik warna bulu hitam. Entah yang dimaksud itu hitam lar kumbang atau yang silangan cemani.

Demikian beberapa penjelasan dari kami seputar klasifikasi ayam walik yang tersebar diberbagai penjuru nusantara. Kami mohon maaf belum bisa memberikan pengetahuan yang lebih detail dan akurat.

Kelebihan & Kekurangan Ayam Walik

Banyak sekali yang menjadikan ayam walik sebagai genetik pencetak bulu dengan jenis lain. Beberapa peternak yang sudah berhasil yakni walik cemani (walcem), kate walek, bangkok walik dan masih banyak lainnya. Dari sekian contoh bahwasanya genetika dari unggas bulu keriting ini tetap indah dan mempesona walaupun dikawin silang dengan berbagai strain.

Selain itu ada poin penting dari keunggulan ayam walik yang wajib kita ketahui sebagai pencinta hewan peliharaan khususnya ayam. Apa saja itu simak daftarnya dibawah ini :

• Sangat cocok untuk bahan crossbreed
• Mudah menyesuaikan lingkungan yang panas
• Postur & tulangan sedang
• Jengger tunggal tegak bergerigi
• Genetik pigmen melanin
• Harganya masih terjangkau
• Perawatan mudah
• Terdapat berbagai jenis warna bulu yang unik
• Memiliki ciri khas bulu terbalik

Tidak hanya keunggulan saja yang akan sobat ketahui. Sebab tiada makhluk hidup yang sempurna. Maka dari itu ayam walik pun tidak terlepas dari kekurangan. Untuk menanggapi hal demikian, berikut beberapa aspek yang kami ketahui :

• Anakan ayam walik kurang tahan dengan udara dingin dan lembab
• Produksi telur 10-15 butir setiap periode
• Masih jarang peternak yang memiliki ayam walik
• Memerlukan waktu lama untuk menghilangkan genetiknya
• Pangsa pasar sangat sedikit
• Harga jual 300.000-500.000/ekor usia 3 bulan lebih

Mitos Ayam Walik

Lumayan banyak yang mengaitkan mitos ayam walik di negeri kita ini. Entah dari penangkal hal negatif ataupun tolak balak, penawar ilmu santet, sihir dan ritual lainnya. Jadi tidak asing lagi bagi peternak unggas rintit sering ditanyakan dengan hubungan hal ghaib.

Selain hal diatas ada pula mitos yang sudah menyebar dikalangan masyarakat khususnya walik hitam. Orang batak meyakini bahwa dengan bulu ayam rintit bisa menangkal roh jahat sedangkan pada telurnya sendiri dipercayai guna mendatangkan rejeki yang berlimpah.

Seluruh mitos yang sudah kami sebutkan diatas hingga kini belum diketahui kebenarannya. Nah bagi sobat yang umat muslim pastinya menelaah lebih dalam lagi apakah hal demikian diperbolehkan apa tidak dan kebenarannya bagaimana. Sebab segala perbuatan yang dilarang dan apabila termasuk kesyirikan ini sangat di benci oleh Allah SWT.

Berdasarkan pengetahuan yang kami ketahui sampai saat ini, bahwa dari nilai gizi dan ahli pangan ayam walik bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan mempercepat pertumbuhan anak-anak.

Cara Sukses Beternak Ayam Walik

Karena termasuk jenis ayam yang langka di Indonesia dan mengembangkannya tidak semudah ayam bangkok dan kampung. Tentu membutuhkan perawatan yang lebih daripada jenis ayam lokal lainnya.

Agar sobat ternak ayam walik dengan sukses yaitu caranya dengan mengamati/analisa lapangan yang paling banyak dicari dan harganya cenderung stabil. Dengan demikian akan lebih mudah untuk memasarkan dan persaingan harga tidak begitu rendah sekali.

Selain itu peningkatan kualitas indukan dan anakan sebaiknya diperhatikan. Sebab banyak yang terlena dan jalan ditempat karena merasa sudah sukses dan tak memikirkan nasib kedepannya. Alat-alat yang perlu dipersiapkan yakni kandang, pakan, vitamin & ayamnya sendiri.

Harga Ayam Walik

Sesuai dengan perincian tabel diatas bahwa dari hasil persilangan tetap memiliki nilai jual yang beragam. Maka dari hal itu bila sobat ingin beternaknya sebaiknya mengetahui jenis-jenis dan perkiraan harga jualnya dimedia online dan offline.

Memang jenis tulak walik harga dipasaran lebih mahal sebab untuk mencetaknya tidak semudah yang dibayangkan. Selain hal itu juga sangat indah bila dijadikan strain hias khusus peliharaan halaman rumah. Apalagi dengan perawatan yang baik warna putihnya itu sangat mengesankan kalem namun keren.

Demikianlah rangkaian informasi yang bisa kami sampaikan seputar ayam walik, semoga dengan adanya pengetahuan ini dapat bermanfaat kita semua. Sekian dan terimakasih.