Ayam Kedu ialah unggas peliharaan lokal yang memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri. Sebab banyak yang mengira bahwa hewan ini sama dengan spesies cemani. Namun nyatanya sangatlah berbeda. Mungkin banyak penghobi ayam kurang mengetahui adanya strain dari Temanggung ini.
Karena tidak sepopuler dengan ayam cemani, membuatnya semakin berkurang baik dari peminatnya ataupun pelestariannya. Mungkin suatu saat akan kembali terlahir dengan keunggulan yang tidak kalah dengan jenis strain masa kini.
Memang seiring berkembangnya zaman dan pandainya para peternak untuk meningkatkan kualitas unggasnya dirumah. Alahasil terus terdapat inovasi dan varietas terbaru yang lebih unggul daripada nenek moyangnya ayam tersebut.
Perlu diketahui bahwa ayam kedu pun bisa dimanfaatkan sebagai ras petelur maupun pedaging yang masih sangat terbuka lebar bagi sobat semua bila ingin mengembangkannya. Walaupun secara garis besarnya membutuhkan waktu, ketelitian, modal dan pemeliharaan yang baik. Umumnya para pelaku pengembangan ternak tidak kuat untuk melihat hasilnya sebab memakan waktu yang lama.
Contents
Apa Itu Ayam Kedu?
Ayam kedu adalah ayam kampung lokal yang memiliki berbagai keunggulan dan keunikan tersendiri bila dusandingkan dengan jenis lainnya. Asal usul/sejarahnya yaitu berasal dari karisidenan Kedu bertepatan kawan Temanggung. Jangan sampai keliru bahwa ayam kedu dan cemani berbeda ya sobat semua.
Berdasarkan cerita yang kami ketahui asal muasal ayam kedu ternyata bukan dari wilayah kedu. Akan tetapi hasil dai persilangan antara ayam lokal Dieng dengan strain Dorking yang dahulu kala dibawa oleh Rafles dari negara Inggris. Dengan perkaiwnan silang tersebut akhirnya keturunannya terus menyebar ke wilayah kedu dan sekitarnya.
Penyebutan ayam kedu mulai muncul kisaran tahun 1926 dan mana kala sebelum hal tersebut juga terdapat ayam hitam yang sudah dikenal semenjak 1924. Karena sebelum disebut ayam kedu ternyata biasanya orang-orang menyebut ayam hitam. Entah mana yang benar, pada intinya terdapat berbagai versi yang beredar di masyarakat bahkan media sosial dan website.
Karakteristik Ayam Kedu
Meski jelas berbeda dengan strain cemani, adapun ciri-ciri khusus dari segi fisik yang dapat kita ketahui bersama. Karena pada inti dari artikel ini berupa informasi untuk memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap perunggasan di nusantara, terkhusus wilayah kedu/Temanggung.
Lalu bagaimana perihal pengetahuan yang sudah menyebar dimasyarakat, bahwasannya ayam kedu itu adalah cemani/selasih? Ya kita tidak perlu meyakinkan meraka karena merubah pandangan bukan perkara yang mudah. Jadi lebih baiknya untuk diri kita sendiri dahulu, bila ingin detailnya bisa berkunjung ke peternakan di Temanggung. Berikut beberapa ciri-ciri fisik versi dunia binatang :
- Memiliki rentang berat badan/bobot 3-3,5 kg jantan dewasa dan betina 2-2,5 kg.
- Jengger tegak berwarna merah merona
- Mata hitam dan agak kehijauan
- Kulit badan rata-rata berwarna putih
- Kaki terkadang berwarna kuning dan agak ke abu-abuan
- Terdapat beragam jenis warna seperti merah, hitam & putih
- Produktivitas telur lebih banyak dari strain kampung asli
- Langit-langit biasanya berwarna putih & merah muda
- Bulu ekor jantan panjang melenkung ke bawah
- Setiap periode induk betina dapat menghasilkan telur 45 butir
- Telur berukuran besar dan warnanya putih kecoklatan terkadang juga putih kemerahan
- Postur badan tegak, padat dan besar
- Telapak kaki kebanyakan abu-abu tua
- Taji besar dan panjang dengan bentuk melengkung yang ujungnya cukup runcing dengan warna hitam kusam
- Daging hampir sama dengan ayam kampung umumnya
- Bulu halus dan mengkilap
Karena terdapat beberapa klasifikasi yang ada pada unggas lokal ini. Sehingga dari karakteristik baik mata, paruh, kaki, taji dan kukunya umumnya mengkuti berdasarkan jenisnya. Alhasil tidak dapat dijadikan patokan yang paten untuk ciri-cirinya. Dengan penjelasan ini semoga bisa menjadi referensi dan edukasi kita bersama.
Jenis Ayam Kedu
Dalam informasi selanjutnya lagi, kami akan kembali mungulas dari klasifikasi ayam kedu yang mana akan lebih mudah kita semua ketahui berdasarkan warna bulu. Setidaknya hingga saat ini terdapat 3 jenis yang sudah menyebar luas di Indonesia. Mungkin bagi sobat yang masih awam dengan unggas ini merasa sama dengan ayam kampung yang dipelihara di rumah.
Namun secara genetik dan produktifitasnya pun sangatlah berbeda. Sebagai contoh mudahnya ayam kampung setiap masa bertelur hanya bisa menghasilkan 8-10 butir dan rata-rata berdasarkan bobotnya kurang dari 2,5 kg.
Ayam Kedu Merah
Pada jenis yang satu ini dari segi fisiknya memiliki warna bulu seluruhnya hitam dan jengger merah merona. Selain itu bisa juga dikenali dengan paruh, mata dan kaki yang warnanya hitam pula. Mungkin bagi orang yang tidak memahami sekilas lebih mirip dengan ayam kampung.
Ayam Kedu Hitam
Klasifikasi yang kedua ini akan lebih menyulitkan untuk membandingkan dengan strain cemani, sebab dari karakteristik paruh, ekor, kepala, warna bulu dan kakinya betul-betul 11-12 dengan cemani. Tenang karena kami disini akan memberikan solusi agar sobat tidak tertipu daya janji manis saja ya.
Sejatinya line kedu hitam mempunyai ciri khas dari warna kulit baik dari samping sayap hingga brutu/dubur berwarna putih terkadang juga semu merah muda. Sedangkan untuk spesifiknya lagi bisa kita ketahui bersama yaitu langit-langit diatas lidah kebanyakan berwarna putih.
Ayam Kedu Putih
Untuk jenis yang terakhir ini mungkin akan lebih mudah dikenai oleh sobat semua. Akan tetapi jelas berbeda dengan strain bangkok, baik dari body, pertulangan dan muka sangat mudah sekali untuk diketahui. Bagaimana seorang yang awam bisa mengenali strain kedu putih yaitu semua bulunya berwarna putih. Selain itu dari karakteristik kaki biasanya putih/kuning namun ada pula yang abu-abu.
Berdasarkan pengetahuan yang kami ketahui bahwasannya jengger ayam kedu putih yaitu tegak wilah dengan corak merah segar. Serta dibagian paruh dan matanya yakni kuning, jadi cukup gampang untuk diketahui dari ciri-ciri fisiknya. Selain itu banyak pula yang ingin memelihara dari line putih ini baik untuk hias dan pedaging bahkan tidak jarang yang memanfaatkan sebagai ras petelur juga.
Itulah beberapa penjelasan kami mengenai klasifikasi ayam kedu yang bisa sobat ketahui untuk menambah wawasan tentunya dalam bidang peternakan ayam asli dari Indonesia. Dengan adanya informasi ini juga akan lebih mudah untuk mengenali strain lainnya seperti ayam ciparage & black sumatra.
Keunggulan Ayam Kedu
Ayam kedu sendiri ialah sumberdaya genetik asli lokal yang bertepatan dan dikenal berasal dari Temanggung dan kepopuleran serta kelebihannya sudah tidak diragukan kembali. Dari zaman dahulu budidaya hewan ternak ini sudah turun temurun bagi masyarakat khususnya sekitar wilayah Temanggung.
Ciri fisik yang sangat khas tidak akan mudah dikenali bagi siapa saja yang belum paham dengan jenis ayam kedu. Adapun poin-poin penting yang bisa sobat pelajari bersama yakni :
- Produktivitas telur sangat tinggi
- Pertumbuhan sangat cepat
- Postur tinggi dan besar
- Tersedia berbagai jenis berdasarkan warna bulu
- Bisa dijadikan opsi strain baru baik petelur dan pedaging
- Harga masih sangat terjangkau
- Ayam mudah menyesuaikan tempat baru
- Ketahanan penyakit sangat bagus
- Banyak yang mengiras sama dengan cemani
- Pemberian pakan mudah
- Dagingnya terasa lezat dan gurih bila dikonsumsi
- Mempunyai ciri khas pada jengger, kaki, kulit & paruh
- Bisa bertahan hidup hingga 6-8 tahun
Kelemahan Ayam Kedu
Setiap makhluk hidup pastinya tak ada yang sempurna, akan tetapi ternak hal wajib dikombinasikan yaitu antara kekurangan menjadi keserasian yang bertujuan meningkat kualitas. Contohnya pejantan kurang bagus dari segi postur, maka sobat juga mencarikan induk betina yang memiliki keturunan dominan ke genetik betina.
Alhasil anakannya lebih banyak genetik ke induk betina yang bisa saling dipadukan agar kualitas ternak semakin unggul. Nah pada ayam kedu ini kita bisa mengetahui beberapa poin penting sebelum beternaknya. Agar bila hasilnya tidak sesuai yang diharapkan tidak terlalu merasa kecewa mendalam.
- Produktivitas telur masih dibawah ayam buras lainnya.
- Pangsa pasar masih belum banyak yang mengetahui
- Umumnya dijadikan hewan peliharaan kategori hias
- Cara mengetahui jenisnya membutuhkan kejelian/pengamatan detail
- Budidaya tidak sebanyak strain joper, kub dan lainnya
- Membutuhkan wawasan lebih dalam untuk meningkatkan kualitas anakannya
- Harga pasarannya masih kurang transparan
- Sangat mirip dengan ayam kampung asli
Perbedaan Ayam Kedu & Ayam Cemani
Banyak yang tertipu secara visual antara ayam kedu dan cemani, oleh hal itu kami akan mengupayakan menyapaikan informasi yang detail agar sobat semuanya bisa mengetahui. Kami sangat yakin bila jenis ayam kedu merah dan putih jelas sekali perebedaannya. Akan tetapi untuk yang hitam ini memerlukan pengamatan secara spesifik.
Pembeda antara ayam kedu hitam dan cemani ini terletak pada langit-langit lidah, bahwasannya bisa diketahui kalau cemani itu hitam sedangkan untuk ayam kedu hitam diatas lidahnya atau langit-langitnya sebagian besar ialah putih. Sementara perbedaan selanjutnya yakni kulit dibawah sayap hingga ke duburnya adalah putih. Karena pada cemani lebih dominan hitam.
Ayam kedu pun berbeda dengan ayam potong, sebab dari pabriknya sudah diatur dengan tujuan konsumsi. Alhasil final stock bukan parrent stock. Dari pengamatan fisiknya pun terlihat perbedaan yang amat banyak, contohnya warna bulu, kaki, mata & paruhnya juga. Sedangkan pada jenggernya sama-sama wilah bergerigi tegak yang warnanya merah segar.
Harga Ayam Kedu Terbaru
Nomor | Usia/Umur | Jenis | Harga Ayam Kedu Terbaru |
---|---|---|---|
1. | Telur Tetas Fresh | Ayam Kedu Merah, Putih & Hitam | Rp.20.0000-50.000/Butir |
2. | DOC Ayam Kedu | Merah & Putih | Rp.50.0000-75.000/Ekor |
3. | Anakan 1-3 Bulan | Ayam Kedu Putih Petelur | Rp.100.000-300.000/Ekor |
4. | Anakan 1-3 Bulan | Ayam Kedu Hitam | Rp.150.000-350.000/Ekor |
5. | Indukan Sepasang | Ayam Kedu Merah | Rp.1.500.000 |
6. | Indukan Sepasang | Ayam Kedu Hitam | Rp.1.800.000-2.000.000 |
7. | Indukan Sepasang | Ayam Kedu Putih | Rp.1.750.000-2.500.000 |
Seperti yang sobat lihat sendiri pada tabel diatas, bahwasanya harga ayam kedu masih termasuk mahal bagi kalangan kebawah. Akan tetapi bila diperhitungan dari sudut pandang keunggulannya juga relatif murah. Mungkin ini bisa menjadi salah satu faktor bagi penghobi kurang meminatinya.
Andaikan sobat membelinya dan dijadikan sebagai indukan untuk membuat strain baru yang lebih dikhususkan penghasil telur ataupun pedaging ini sangat berpeluang sekali. Sehingga akan lebih menjangkau para pembeli dari hasil budidaya sobat sendiri. Apalagi dinegara kita ini daging dan telur masih banyak yang kurang untuk kebutuhan konsumsinya.
Demikianlah rangkaian informasi seputar ayam kedu yang dapat kami sampaikan. Semoga dengan adanya wawasan yang baru bisa menjadi referensi dan tentunya bermanfaat untuk kita semua. Sekian dan terimakasih.
No Responses Yet