Ternak ulat hongkong bagaimana yang menghasilkan maksimal dengan biaya rendah? Hal seperti sudah sangat umum sekali bagi masyarakat Indonesia, namun namanya usaha pastinya tidak selalu mulus. Apalagi baru menekuninya tanpa pendamping alhasil harus mau lebih kerja keras dan cerdas.
Dalam kesempatan kali ini kami akan memberikan beberapa tips budidaya ulat hongkong yang bisa sobat coba untuk memulai maupun mengembangkannya. Selain modal syarat utama yaitu adalah niat agar ketika perjalanan usaha sobat ini tetap kuat dan bisa melewatinya.
Mungkin sudut pandang kita untuk menilai kesuksesan seseorang karena hasilnya bukan dari prosesnya. Maka dari itu kami ingin menyampaikan hal ini agar cara berfikir kita semua untuk mencari solusi bukan hanya hasilnya. Daripada kelamaan langsung saja kita simak penjelasan dibawah berikut ini.
Contents
Ulat Hongkong Adalah?
Ulat hongkong yaitu hewan dari kelompok serangga yang merupakan larva dari kumbang ulat bambu atau spesies Tenebrio Molitor. Sedangkan fase hidupnya meliputi 4 tahapan yang pertama telur, larva, pupa dan dewasa. Bahkan serangga ini dikaitkan dengan ulat kandang karena hampir serupa.
Kegunaan larva ini karena banyaknya protein yang sangat cocok untuk unggas seperti burung kicau ikan hias maupun konsumsi. Karena sebagian besar masyarakat memiliki hobi memelihara burung maka ternak ulat hongkong menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Maka oleh hal tersebut, bisa dipastikan selama burung kiacu masih eksis baik hobi maupun ternak di tanah air ulat hongkong akan tetap masih mudah diperjualbelikan. Bahkan kini ulat ini juga dimanfaatkan untuk pakan hewan peliharaan reptil.
Cara Ternak Ulat Hongkong
Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk memulai budidaya ulat hongkong agar tidak mengeluarkan biaya cukup banyak. Sobat bisa langsung praktik dengan kurun waktu yang singkat.
Apabila sobat memang ada ketertarikan untuk beternak serangga satu ini, oleh hal demikian kami rekomendasikan untuk membaca selengkapnya yang sudah kami rangkum dibawah berikut ini :
Mempersiapkan Kandang
Tips pertama yang dipersiapakan yaitu menyediakan alat dan bahan yang untuk digunakan dalam beternak misalkan ruangan, media dan lain-lainya yang mendukung meningkatkan secara kuantitas ataupun kualitasnya.
Sedangkan untuk membuat kandangnya sobat cukup membeli bahan berupa reng kayu, lakban, triplek dan paku seperlunya. Fungsi utama dari lakban ini untuk membuat ulat tak bisa keluar dari lubang disela atau tepi triplek dan kayu.
Untuk lebih praktisnya lagi sobat pun bisa menggunakan dari container atau nampan yang lumayan tinggi yang sangat mudah didapatkan diberbagai toko sekitar. Secara umumnya standar ukuran kandangnya memiliki panjang 60 cm, lebar 40 cm, tinggi 7 cm.
Bibit Ulat Hongkong
Jika langkah diatas sudah siap maka tahap berikutnya yaitu sobat membeli/memilih bibit yang berkualitas. Kami merekomendasikan bila membeli indukan lebih baik kurang dari berat 2kg supaya ketika jadi kepompong bisa lebih seragam besarnya.
Rata-rata ulat yang sudah dewasa panjangnya mencapai 15 mm dengan lebar 4 mm dan akan berubah menjadi kepompong setelah 7-10 hari. Setelah melewati fase tersebut akan kembali mengalami perubahan yakni kumbang selama 10 harian.
Nah itu sedikit penjabaran terkait bibit yang bagus dan fase perubahan yang normal. Guna mendapatkan bibit maka akan berlangsung dalam kurun waktu 7 hari. Bagaimana tidak ribet kan?
Pemisahan Kepompong Ulat Hongkong
Cara ketiga adalah sudah masuk ke fase pengembangbiakkan ulat yaitu proses bertelur. Telur yang dihasilkan oleh indukan akan menetas sempurna hingga akhirnya menjadi kumbang dewasa lagi.
Supaya tidak kacau untuk mendapatkan hasilnya maka pemisahan kepompong sebaiknya dilakukan secara rutin 3 hari sekali. Selain itu juga mempersiapkan tempat yang berbeda-beda supaya pas menjadi kumbang bisa serentak.
Sedangkan untuk alas, media dan penutupnya cukup memasang koran. Lalu isi setiap nampan dengan 250 gram yang mana diatas alasnya telah berikan kapas sebagai media bertelur.
Ketika sudah ditempatkan selama 7 hari maka kumbang bisa dipisahkan dari kapasnya. Jadi ganti kapas yang baru pada media bertelur indukan kumbang sebelumnya tadi.
Kapas yang berisi telur kemudian dipindahkan pada media sendiri lagi supaya telur bisa menetas dalam waktu 10 hari. Sesudah 30 hari maka larva ulat baru bisa dipisahkan dari kapasnya.
Pakan Larva Ulat
Telur yang sudah menetas berupa larva ini diberikan pakan berupa buah-buahan seperti apel maupun makanan berupa roti. Selain hal demikian masih ada beberapa makanan atau minuman yang bisa membantu pertumbuhan para larva.
Jika sudah melewati masa pemeliharaan selama 50 hari maka ulat hongkong kini bisa mulai dipanen lalu dijual ke pengepul atau tengkulak.
Pakan Kumbang Ulat Hongkong
Sesudah melalui pemisahan maka indukan yang akan menghasilkan telur diberikan juga berupa asupan pakan yang berkualitas contohnya voer ayam, ampas tahu, dedak.
Akan tetapi yang menjadi pembeda ditahapan ini ialah dari segi porsinya yang lebih sedikit daripada pakan untuk ulatnya. Kurang lebihnya setiap 3 hari sekali diberi sebanyak 100 gram saja.
Perawatan Ulat Hongkong
Dari sekian penjelasan diatas sudahkah cukup begitu saja. Tidak nyatanya masih ada beberapa poin yang harus sobat perhatikan ketika merawat ulat hongkong. Intensitas suhu dalam ruangan kandang idealnya antara 29-30 derajat celsius dengan sirkulasi udara yang bagus pula.
Hal ini bila diabaikan maka bisa memberikan dampak pada kelembapan kandang, kesuburan dan perkembangbiakan ulat yang tidak maksimal. Untuk itu kami sarankan tetap mengimplementasikan keduanya.
Manfaat Ulat Hongkong
Meski memiliki segudang manfaat bila penggunaan yang tidak sesuai dari takarannya bisa berakibat yang cukup fatal misalnya merusak mata burung kicauan sobat. Supaya lebih tau apa saja khasiat yang didapat dari pemberian ulat ini sebagai berikut :
- Sebagai makanan tambahan burung
- Meningkatkan kualitas burung yang dihasilkan
- Menambah stamina & kebugaran
- Sebagai penambah produktivitas burung
Sedangkan dari sisi buruknya jika diberikan tanpa kebutuhannya burung kicau akan berdampak pada :
- Menimbulkan penyakit lain
- Menyebabkan kegemukan
- Merusak mata burung
Selain itu andaikan ketika mengkonsumsi kepala tidak hancur bila sudah tertelan oleh burung bisa saja menggigit pada organ dalam yang tanpa kita sadari karena hal tersebut. Untuk itu sebaiknya tetap hati dan selalu memberi sesuai takarannya.
Penyakit Ulat Hongkong
Seperti merawat hewan pada umumnya, dalam budidaya ulat hongkong pun juga bisa terserang penyakit. Bagi sobat yang baru menekuninya sobat bisa mengidentifiaksi dengan seperti dibawah berikut :
Warna Kulit Berubah
Penyakit yang pertama ini ditandai dengan berubahnya warna kulit ulat yang menjadi kuning agak kehiataman. Guna mengatasinya cukup dengan mengurangi jumlah pakan dedaunan dan dedak.
Ulat Mati Berwarna Merah
Selanjutnya penyakit yang menyebabkan ulat pada mati dengan tanda warnanya merah untuk penanganan pertama yaitu dengan memberi pakan yang tidak terlalu basah.
Karena sifat penyakit ini bisa menular dengan cepat maka sebaiknya langsung ditangani dan buah jauh-jauh yang ulat telah mati.
Ulat Mati Berwarna Hitam
Mengalami ulat yang mati ditandai warna hitam? Bagaimana pencegahan agar tidak menular ke ulat lainnya. Tenang dulu akan kami berikan solusinya sobat.
Umumnya kejadian seperti ini terjadi pada ulat yang sudah dewasa kurang lebihnya satu sampai 3 bulan alhasil pemberian pakan sebaiknya dilakukan dengan dikepal-kepal. Nah itu solusinya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Harga Ulat Hongkong
Untuk daftar harganya cukup beragam namun secara perbandingannya tidak begitu jauh. Apalagi kini adanya marketplace di Indonesia memudahkan para customer dari penjuru wilayah mudah untuk mendapatkannya tanpa ongkos kirim yang berlipat ganda.
Langsung saja kita kepoin list harga terbaru ulat kandang hidup, kering & tepungnya seperti dibawah ini :
Nomor | Ulat Hongkong | Kemasan/Bobot | Harga Ulat Hongkong |
---|---|---|---|
1. | Ulat Hongkong Hidup | 100 gram | Rp.20.000 |
2. | Ulat Hongkong Hidup | 1 Kilogram | Rp.100.000-120.000 |
3. | Ulat Hongkong Kering | 25 Gram | Rp.12.500-15.000 |
4. | Tepung Ulat Hongkong | 50 Gram | Rp.17.500 |
5. | Kepik Ulat Hongkong | 500 Gram | Rp.100.000 |
6. | Ulat Hongkong Mealworm Kering | 25 Gram | Rp.34.000 |
7. | Tepung Ulat Hongkong Markel | 300 Gram | Rp.130.000 |
8. | Ulat Hongkong Hidup | 50 Gram | Rp.12.000 |
Dari tabel diatas setidaknya bisa memberikan gambaran harga paling mendekati dengan aslinya, karena tidak semua penjual memberikan patokan harga yang sama. Demikianlah rangkaian informasi yang bisa kami sampaikan seputar ulat hongkong, semoga dengan adanya wawasan diatas dapat bermanfaat untuk kita semua. Mohon maaf jika penyampaian kami banyak kurang dan salahnya sekian terimakasih.
No Responses Yet