1033

√ Cara Memulai Budidaya Ulat Sutra

Budidaya ulat sutra kini semakin diminati banyak kalangan masyarakat selain menjadi peluang usaha yang bisa tekuni sendiri juga menguntungkan. Mungkin bagi sobat belum begitu tentang bisnis satu ini.

Maka dari itu disini kami akan membawakan informasi detailnya baik dari pengertian ulat surta sekaligus peluang keuntungan yang diperoleh. Bagaimana tidak tergiur masyarakat jika tetangga atau saudaranya sukses menekuni budidaya ini.

Nah mungkin lantaran sungkan bertanya ataupun tidak enak mau tahu cara bisnisnya. Tenang akan kami berikan jawabannya kepada sobat semua. Apa yang sekiranya diperlukan dari pengetahuan dan alatnya? Yuk simak terus penjelasan dibawah berikut ini :

Contents

Habitat Ulat Sutra Adalah?

Habitat Ulat Sutra

Ulat sutra juga disebut dengan nama ngengat sutra atau sutera yang nama ilmiahnya Bombyx Mori alias ulat murbei. Jadi ngengat satu ini memiliki nilai jual lumayan tinggi karena menjadi penghasil serat benang sutra.

Makanan utamanya adalah daun murbei, asal muasalnya dari negara Tiongkok bagian utara. Sedangkan guna menetaskan telurnya umumnya membutuhkan waktu kurang lebih 10 hari.

Untuk habitat alami serangga sutera lebih mudah ditemukan pada alam yang mempunyai iklim tropis sebab ia membutuhkan udara yang sejuk dan tak menyukai dengan bau wangi. Jadi habitat ulat sutra ialah pada pohon yang banyak daun supaya cadangan makanannya berlimpah ruah.

Selain itu juga terdapat beberapa jenis ulat sutera yang bisa sobat ketahui seperti : Attacus Atlas (Kupu Gajah), Samia Cynthia Ricini & Cricula Trifenestra (Kupu Kenari). Kalau yang jenis samia ini dibudidayakan di Wonogiri, Jawa Tengah dengan makanannya daun singkong.

Ciri-Ciri Ulat Sutera

Ciri-Ciri Ulat Sutra

Bagaimana agar bisa mengetahui karakteristik khusus dari ulat sutra baik dari kempompong dan yang sudah dewasa? Hal umum seperti ini sering kali ditanyakan oleh masyarakat yang belum mengetahui ciri khasnya.

Oke jika masih banyak yang belum tahu, guna membedakan ulat sutera dewasa maupun kempompong dari bentuknya adalah seperti dibawah berikut ini :

  • Memiliki warna putih
  • Tidak berbulu namun lembut
  • Tidak menimbulkan gatal
  • Terdapat bintik pada punggung
  • Ukurannya lumayan besar dengan panjang 10 cm dan diameter 0,8 cm ketika dewasa

Ciri-Ciri Kempompong Ulat Sutra

Biasanya orang-orang menyebut kempompong ulat sutra dengan nama lain kokon yang mana kempompong ini yang bisa menghasilkan bahan kain sutra. Sedangkan dari bentuknya pajang melonjong dengan ciri khas mirip kain yang membentuk gumpalan. Tanda lainnya seluruh bagian luarnya terdapati benang yang tertutup.

Selain itu keistimewaan hasil serat dari ulat sutra banyak digunakan karena dipercaya menambah stamina badan karena cukup banyak menyimpan kandungan protein didalamnya.

Cara Mudah Budidaya Ulat Sutra

Cara budidaya ulat sutra

Peluang binis ini sangat berpotensi besar sebab kebutuhan kokon sutera yang merupakan bahan baku dari benang sutra sangat banyak. Ini menjadi bukti karena penggunaan benang sutera di industria nusantara masih mengandalkan produk luar negeri yang tepatnya dari China.

Sesungguhnya pelaku ternak ulat sutra di Indonesia sudah cukup lama dikenal, namun entah apa yang menyebabkan kurang begitu diminati. Mungkin saja nilai harga jualnya atau kuantitasnya kami pun tidak begitu mengetahui hal sebenarnya.

Dalam praktik bisnis ini ialah membudidayakan ulat sutra dengan tujuan menghasilkan berupa bahan baku tekstil. Bagaimana agar usaha ini bisa berlajan lancar dan seimbang dengan kerja keras? Berikut cara-caranya :

Mempersiapkan Kandang

Langkah pertama budidaya ulat sutra yaitu membuatkan tempat atau ruangan budidaya, pasalnya hal ini sangat penting dalam pelaksaan usaha tersebut. Konsep kandang dengan model rungan yang ada rak didalamnya.

Supaya tingkat keberhasilan bagus kami sarankan agar menyediakan ruangan yang berbeda-beda yang tujuan utamanya memisahkan antara ulat kecil dan dewasa. Selain memudahkan pengontrolan sekaligus dapat dicek dengan bertahap.

Sebelum menaruh bibitnya sebaiknya pastikan bahwa ruangannya sudah dilengkapi ventilasi, jendela dan disemprot desinfektan 2-3 hari sebelum memindahkan ulat. Kalau penyemprotan ini menggunakan larutan kaporit 0,5% atau formalin 2-3% yang disemprot dengan merata.

Mendatangkan Bibit Berkualitas

Langkah kedua untuk budidaya ulat sutra yakni dengan memilih bibit telur maupun dewasa yang kualitasnya terjamin. Apabila sobat memilih telurnya maka metode ini berlangsung cukup lama kurang lebih 10-12 hari sebelum memulai masa pemeliharaan. Lakukan inkubasi tehadap telur ulat tersebut supaya hasil tetasan beragam.

Metodenya dengan memasukkan telur ke dalam kotak yang ditutup dengan kertas putih tipis. Jika sudah selanjutnya waktunya penyimpanan kotak diruangan dengan kisaran suhu 25-28 derajat celcius. Sedangkan dari kadar kelembapannya 75-80%.

Agar hasilnya maksimal, maka jangan sampai kotak penetasan telur terkena sinar matahari langsung. Sebab jika terkena bisa menimbulkan bintik biru, penanganannya mengganti kain penutup putih tadi dengan kain hitam selama 2 hari.

Pemberian Pakan Ulat Sutra

Tahap ketiga yaitu memberi pakan yang berupa daun murbei, namun sesuaikan dengan jenis yang sobat rawat. Pada umumnya ulat sutra merupakan dari jenis serangga yang rakus dalam hal makanan.

Andaikan masih bingung untuk pembagian jumlah makanannya. Tenang caranya seperti ini, untuk ulat yang kecil berikan saja 400-500 kg daun murbei tanpa batang. Sedangkan yang dewasa kisaran 1000-1250 kg dengan batang/cabangnya. Ini berlaku pemeliharaan setiap 1 box ya sobat.

Supaya tambah pengetahuan lagi ternyata ada beberapa jenis tanaman murbei yang baik serta unggul bagi ulat sutra. Seperti M. Multicaulis, BNK-3, Morus Alba dan M. Cathayana.

Pemeliharaan Ulat Sutera

Proses perawatan ulat sutra bisa kita jabarkan kembeli menjadi 3 tahpan dimana ada ulat kecil, dewasa serta kokon. Agar tidak penasaran berikut penanganannya yang benar :

Ulat Sutra Kecil

Hal pertama yang dilakukan untuk pemeliharaan bisa dilakukan dengan menangani ulat yang baru saja menetas dan cara memberi pakan pertama kalinya.

  1. Ulat yang baru menetas didesifensi menggunakan bubuk kapur dan campuran kaporit perbandingan (95:5), berikutnya dengan memberikan daun murbei muda yang masih segar serta dipotong kecil-kecil.
  2. Selanjutnya pindahlah ulat ke media pembesaran (box) lalu diberi penutup menggunakan parafin atau kertas minyak.
  3. Untuk memberi pakannya sebaiknya dilakukan 3 kali sehari pada pagi, siang dan sore hari.
  4. Setiap ulat akan melakukan waktu istirahat alias tidur dan mengalami pergantian kulit. Ketika pada waktu ini pemberikan pakan dihentikan dan berikan saja bubuk kapur dengan ditaburkan.
  5. Dikala ulat tertidur maka buka jendela/ventilasi supaya udara berganti.
  6. Ketika mulai tumbuh dewasa dilakukan pemisahan yang disesuaikan dengan daya tampung rak agar perkembangannya bagus.
  7. Lakukan permbersihan media ulat sebagai bentuk pencegahan hama dan penyakit. Sebaiknya diaplikasikan dengan teratur.

Cara Perawatan Ulat Sutra Dewasa

Memperlakukan pemeliharaan ulat besar berbeda dengan yang masih kecil. Karena yang besar akan memerlukan kondisi ruangan lebih sejuk kurang lebih 24-26 derajat celcius yang dilengkapi kelembapan 70-75%.

Beberapa pertimbangan yang mesti dipikirkan dalam pelaksanaan perawatan ulat sutera adalah :

  1. Membutuhkan media pemeliharaan lebih luas
  2. Daun yang disiapkan disimpan pada tempat bersih dan sejuk
  3. Pemberian pakan daun dengan utuh beserta cabangnya
  4. Pemberian makanan dilakukan setiap hari sebanyak 3-4 kali
  5. Menjelang istirahat pemberian pakan dikurangi
  6. Dikala tertidur ditaburi dengan kapur
  7. Desinfeksi tubuh ulat dilakukan pagi hari sebelum diberi makan dengan campuran kapur dan kaporit (90:10)
  8. Membersihkan dilakukan setiap hari
  9. Jika alas kandangnya tidak disemen kami sarankan ditaburi kapur supaya terhindar kelembapan yang tinggi.

Kokon Ulat Sutra

Ketika sudah dilakukan pemeliharaan selama 6-7 hari umumnya ulat akan mulai berubah menjadi kokon atau mengokon. Jika perubahan lambat menjadi kokon disebabkan oleh suhu yang rendah. Sedangkan tanda-tanda yang bisa diketahui adalah :

  1. Tubuh ulat mulai mengalami perubahan warna bening kekuningan atau transparan
  2. Nafsu makan menurun atau tidak makan sekali
  3. Gerak-gerik ulat menepi ke media
  4. Mulut ulat akan mengeluarkan serat sutera.

Apabila hal diatas sobat ketahui alangkah baiknya langsung ambil tindakan mulai mengumpulkan atau memindahkan ke media khusus kokon ulat sutra tersebut.

Panen & Penyimpanan

Bagaimana proses pemanenan yang tepat guna hasil serat sutra memiliki kualitas yang unggul? Jadi panen bisa dilakukan pada hari ke 5 atau ke 6 semenjak ulat membuat kokon. Bila terdapati ulat yang gagal mengalami kokon ataupun mati maka ambil lalu buang/dibakar.

Sesudah itu langkah berikutnya adalah penanganan yang mana meliputi beberaoa tahapan, kurang lebih seperti dibawah ini :

  • Membersihkan kokon baik dari menghilangkan kotoran dan lapisan serat terluar kokon.
  • Penyortiran kokon yang berkualitas bagus dan jelek
  • Mengeringkan kokon yakni mematikan pupa serta mengurangi kadar air supaya awet disimpan dalam waktu yang lama
  • Penyimpanan kokon dengan langsung dijual atau menunggu prosesi pemintalan terlebih dahulu.

Cara Menyimpan Kokon

  • Disimpan pada kotak karton/kantong kain
  • Diletakkan pada ruangan kering tidak lembab
  • Selama disimpan sekali-kali dijemur ulang
  • Tingkat lama penyimpanan tergantung dari metode pengeringan, tempat penyimpanan serta tingkat keringnya.

Manfaat Ulat Sutra

Manfaat Ulat Sutra

Berdasarkan penelitian para ahli bahwasannya ulat sutra memiliki banyak manfaat sekaligus khasiat bagi manusia. Contoh dari seratnya sebagai bahan baku dalam kain sutra. Sedangkan beberapa diantaranya yaitu :

  • Bahan buat obat-obatan
  • Kerajinan tas & dompet
  • Menjaga kesehatan dan menghaluskan kulit manusia
  • Ulatnya dipercaya sebagai penambah stamina & protein

Harga Ulat Sutra

Nilai harga jual ulat sutra sangat beragam sekali, selain faktor berupa bahan baku sehingga masih tergolong cukup murah. Mungkin bila sudah diolah menjadi kain nilainya sangat mahal sekali. Berikut akan kami tampilkan tabel harganya :

NomorHasil Panen Ulat SutraJumlah/BeratHarga Ulat Sutra
1.Kepompong1KgRp.20.000
2.Kepompong Grade Super50PcsRp.50.000
3.1 Boks Telur Ulat25.000 Telur Ulat SutraRp.80.000-150.000
4.Kepompong Ulat Sutra Alami90PcsRp.123.000
5.Cocoon Kepompong Ulat sutra15pcsRp.95.000
6.Cocoon Kepompong Ulat Sutra facial10Pcs/20GramRp.9.000

Daftar diatas merupakan harga dari beberapa sumber yang mana belum terhitung ongkos kirim dan biaya lainnya. Demikianlah rangkaian informasi seputar budidaya ulat sutra yang bisa kami sampaikan, semoga dengan adanya artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Sekian dari kami dan terimakasih.

Show Comments

No Responses Yet

    Leave a Reply