Ayam Hutan merupakan sebutan secara umum untuk berbagai jenis ayam liar yang hidupnya di hutan. Selain itu unggas ini juga dikatakan sebagai asal mula adanya ayam kampung.
Dari segi perilaku dan bentuk tubuhnya juga mirip dengan unggas peliharaan dirumah. Akan tetapi yang menjadi pembeda warna bulu yang warna-warni sangat indah dipandang.
Penyebaran dari seluruh ragam jenis ayam hutan ini terbagi menjadi 4 spesies yakni di negara India, Asia Tenggara, Sri Langka termasuk juga Indonesia. Di nusantara penyebaran unggas ini yakni bagian barat kepulauan. Akan tetapi dua jenis ayam hutan yang menyebar di negara kita ini memiliki perbedaan kelangsungan hidup.
Ayam hutan merah lebih relatif menyukai kehidupan di hutan yang tertutup sedangkan ayam liar hijau lebih suka dengan hutan terbuka atau perbukitan.
Contents
Apa Itu Ayam Hutan?
Ayam hutan adalah unggas yang bisa terbang dengan melangsungkan kehidupan di alam liar dan bukit-bukit. Biji-bijian merupakan makanannya akan tetapi juga memakan seperti pucuk rumput, hewan kecil serta serangga.
Hewan ini biasanya hidup dengan berpasang-pasangan, seperti tidur di pohon-pohon atau semak-semak. Ketika bertelur ayam hutan betina membuat sarangnya diatas tanah dan mengerami telurnya hingga menetas. Setelah menetas sang anak akan diasuh sang induk hingga bisa terbang.
Berbeda dengan ayam peliharaan/kampung, burung yang satu ini memiliki keistimewaan yakni terbang. Tidak memakan waktu lama setelah menetas sang anak bisa terbang.
Selain itu unggas ini terbagi menjadi beberapa spesies yang berbeda-beda, untuk lebih detailnya sudah kami rangkum dengan jelas dibawah berikut ini :
Ayam Hutan Hijau
Gallus Varius ialah nama dari sejenis burung yang berasal dari suku Phasiandae serta salah satu kelompok unggas juga. Keluarga besar ayam seperti puyuh, sempidan dan merak.
Dengan nama ilmiahnya unggas ini dalam bahasa inggris lebih dikenal sebagai Green Jungleflow, forktail atau green javanese jungleflow. Hal tidak lepas karena keindahan warnanya yang dominan hijau. Ayam hutan jantan dewasa memiliki panjang tubuh kisaran 60 cm sedangkan sang betina hanya 42 cm saja.
Penyebaran hewan liar ini biasanya di bukit-bukit, padang rumput dan hutan terbuka. Bahwasanya unggas ini menyebar secara terbatas seperti di Jawa Barat, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara dan Jawa Timur.
Biasanya di bulan Oktober-November unggas ini akan berkembang biak tepatnya di Jawa Barat dan pada bulan Maret-Juli di Jawa Timur. Indukan hanya bertelur 3-4 butir saja dan membuat sarang diatas tanah yakni semak-semak.
Jika teman-teman sahabat duniabinatang ingin mengembangbiakan alangkah baiknya dengan membuat kandang dengan ukuran 3×3 m atau 5×5 meter. Hal ini guna menjaga sifat alamiahnya dan hewan sangat nyaman sehingga bisa berkembang biak dengan maksimal.
Harga ayam hutan hijau ini juga masih lumayan mahal. Salah satu faktornya ialah tidak sebanyak populasi dengan yang merah. Dengan begitu perburuan liar yang tidak terkontrol & lahan hutan yang gundul menjadi berkuang secara pesat dari hutan hijau.
Ayam Hutan Merah
Hewan satu ini memiliki nama ilmiah dengan Gallus Gallus merupakan salah satu jenis burung dari ordo Galliformes. Panjang total sang jantan dewasa kurang lebih 78 cm sedangkan betina hanya 46 cm.
Kehidupan unggas ini biasanya mengelompok, pejantan dengan beberapa ayam betina. Pagi hari hingga sore mereka akan keluar dan mencari makan diatas permukaan tanah seperti pucuk rumput, biji-bijian, serangga dan berbagai hewan kecil.
Ketika musim perkawinan tiba maka sang indukan akan bertelur 5-6 butir saja dan mengerami hingga menetas. Tempat bertelurnya pun di semak-semak atau rumput yang menjulang tinggi. Ayam hutan juga diyakini bahwa sebagai leluhur ayam peliharaan/kampung.
Kelangsungan hidup dari burung ini tersebar secara luas dikawasan hutan tropis di benua asia, seperti di Himalaya, Tiongkok, Asia Tenggara dan Indonesia. Berdasarkan informasi yang kami dapat persebaran burung ini di indonesia di pulau Jawa, Bali & sumatra.
Ayam Hutan Kelabu
Gallus Sonneratii ialah nama ilmiah dari unggas hutan kelabu yang merupakan salah satu dari 4 spesies ayam hutan. Unggas ini masih tergolong keluarga phasianidae dan kelas aves.
Hewan ini mempunyai keunikan daripada spesies lainnya yakni dengan corak bulu yang kelabu. Panjang total dari unggas ini mencapai 80 cm sedangkan sang betina 38 cm saja. Ayam hutan kelabu tersebar di hutan tropis yang bercuaca kering.
Biasanya betinanya hanya bertelur antara 3-5 butir saja. Telur ayam ini berwarna putih atau putih kemerahan. Proses pengeraman unggas hias ini 3 minggu saja, ketika sudah menetas anak-anak akan bisa terbang usia 1 minggu.
Hewan ini memiliki tingkah laku serupa dengan ayam hutan merah. Makanan di alam liar yakni sama dengan unggas lainnya.
Ayam Hutan Kalimantan
Lophura Bulweri atau sempidan kalimantan dan lebih dikenal dengan sebutan Beleang Bulwor. Burung ini merupakan dari asia tenggara yang termasuk kategori keluarga Phasianidae.
Ciri-ciri dari burung ini memiliki panjang 80 cm untuk jantan dewasa dengan bulu hitam dada merah maron, kaki merah dan ekor putih mumi. Paling mudah mengetahuinya yakni muka biru cerah disertai dua pial. Sedangkan betina memiliki panjang total 55 cm, dengan warna bulu coklat kusam, kaki merah dan warna kulit muka biru.
Unggas satu ini merupakan endemik dari pulau kalimantan. Nah untuk menemui dari spesies ini secara lokal di kawasan hutan terlindung seperti Taman Nasional Kayan Mentarang.
Baca Juga: 20+ Jenis Ayam Hias Termahal di Dunia
Makanan dari burung ini seperti cacing buah-buahan dan serangga. Status dari sempidan kalimantan rentan hal ini karena hilangnya fragmentasi akibat penebangan liar dan pemburuan lokal. Bahkan program penangkaran yang bertujuan melestarikan pun tidak banyak yang berhasil. Di kebun spesies ini sangat jarang ditemui. San Diego Zoo merupakan satu-satunya kebun binatang menangkarkan burung ini.
Cara Merawat Ayam Hutan
Perawatan ayam hutan anakan dan dewasa sudah pasti berbeda dari segi pakan pun juga demikian. Maka oleh hal itu penanganan yang tepat adalah cara yang terbaik untuk kelangsungan hidup si unggas..
Sebelum sobat untuk terjun langsung memelihara alangkah baiknya memperhatikan beberapa poin penting seperti obat-obatan, pakan berkualitas, kandang bersih dan tempat yang memadai.
Teta Letak & Ukuran Kandang Ayam Hutan
Komponen utama yang harus diperhatikan ialah kandang, tentunya tata letak dan kondisi sirkulasi yang bagus supaya unggas tidak cepat terkena penyakit.
Jika memelihara beberapa saja sih bisa diberikan kandang di halaman rumah yang mudah dan tidak kehujanan. Itu jika membeli yang sudah dewasa, andaikan baru usia 1 bulanan ya sebaiknya di dalam saja.
Luas kandang pun sangat berpengaruh kenyamanan hewan. Tips ini juga bisa untuk mempercepat si alas untuk mengeluarkan suara merdunya.
Menyediakan Obat-Obatan/Vaksin
Sebagai makhluk hidup pun juga diuji dari kekebalan tubuhnya. Apalagi kita sebagai pemilik tidak memperhatikan poin ini bisa fatal untuk hewan peliharaan di rumah.
Vaksin & obat herbal sangat membantu untuk menjaga kesehatan ayam. Agar tidak mudah terkena penyakit ketika pergantian musim sobat bisa memberikan beberapa jamu tradisional seperti jahe, kunyit, kencur, madu & telur.
Sedangkan untuk memacu pakannya lahap ialah memberikan daun pepaya sebagai campuran makanan ayam hutan.
Pakan Ayam Hutan Berkualitas
Karena termasuk hewan yang memakan biji-bijian dan pucuk rumput serta serangga kecil. Alangkah baiknya bisa memadukan ketiga-tiganya. Maksud kami yaitu silih gantian pakan pakan yang berbeda agar tidak merasa bosan dengan makanan kesehariannya.
Voer juga bisa untuk mempercepat pertumbuhan anak ayam supaya bobot dan ukuran tulang sesuai dengan harapan sobat semua. Jenis voer yang bagus yaitu 591, 511, AD1, BR Super dan masih banyak lainnya.
Tips Agar Ayam Hutan Rajin Berkokok
Cara terbaik supaya ayam hutan rajin berkoko ialah dengan beberapa tutorial berikut ini. Jika ayam sobat baru ditangkap dari liar otomatis memerlukan waktu supaya lebih tenang dan terbiasa melihat orang.
Kemudian memberikan kandang yang cukup, yakni tidak kecil dan terlalu besar. Sebenarnya ada cara termudah yang bisa sobat lakukan yaitu memberikan pakan, vitamin yang bagus. Sedangkan tips kedua cukup melihatkan dengan betina atau sama sama ayam hutan yang sama usianya atau lebih muda.
Karena dengan ini maka sifat dari ayam jantan akan lebih meningkat dari segi mental dan berkokok dengan merdu. Apabila sobat ingin memikat pastikan umpan dari ayam jantan sudah memiliki mental yang bagus karena akan lebih mudah menangkapnya dengan saling mengeluarkan kokonya masing-masing.
Demikianlah penjelasan yang dapat kami sampaikan, semoga dengan adanya ini sangat membantu menambah wawasan kalian semua. Mohon maaf jika masih banyak kekurangan baik secara penulisan dan bahasa. Terimakasih telah menyempatkan waktu membaca di halaman ini, sekian dan terimakasih.
No Responses Yet